Tanam Mangrove Samapi Bersih-Bersih Pantai
Berawal dari kejenuhannya belajar biologi di ruang perkuliahan, Agung Puji Santoso menerjunkan diri ke alam bebas. Bertahun-tahun terjun sebagai aktivis lingkungan, Agung kini fokus dalam kegiatan konservasi di pesisir pantai selatan Jember.
KHAWAS AUSKARNI, Jember
BERPERAWAKAN tinggi kurus dengan cambang yang tumbuh jarang, Jawa Pos Radar Jember memjumpai Agung saat bersantai melepas lelah di Rumah Bakau Pantai Payangan, Dusun Watu Ulo, Desa Sumberejo, Ambulu (10/12). Ia baru saja meninjau lokasi kegiatan penanaman bibit cemara yang diangendakan esok harinya.
Aktivitasnya sebagai pemerhati sekaligus pelestari lingkungan sudah dilakukan Agung sejak duduk di bangku kuliah. Kala itu, dia mengambil jurusan biologi. Bermula dari aktivitas belajarnya di ruang kelas yang dianggap mononton, pria berkacamata ini memutuskan untuk memcari tahu sendiri ragam flora dan fauna di alam lepas.
Saat ke lapangan itulah dia mendapatkan ketimpangan wawasan antara yang dia dapat di ruang kelas perkuliahan dengan alam bebas. "Mulanya saya penasaran pingin tahu wujud aslinya dari apa-apa yang diajarkan di bangku kuliah,"ujarnya.
Pernah Menangi sayembara Iklan Ford Motor
Kegiatannya di lapangan lantas membuat tentor biologi pada sebuah lembaga bimbingan belajar di Ambulu itu semakin menariknya untuk lebih akrab dengan alam. Hingga, sekitar 2000 saat terjadi pembekalan hutan secara mambabi-buta oleh sejumlah oknum akibat salah kebijakan pemerintah kala itu, bersama dengan beberapa lawannya Agung memutuskan melihat langsung kondisi hutan di seluruh Jatim.
Dari kegiatannya itu, dia mendapati Kabupaten Trenggalek menjadi daerah terpanah dengan sebagian besar hutan produksinya gundul. Semua kegiatannya keluar masuk hutan dan pesisir pantai di lakukan secara mandiri tanpa bernaung di organisasi pelestarian lingkungan. Akhirnyaia tahu persis kondisi alam, khususnya di sepanjang rimba dan laut Jatim.
Hingga pada 2012, pabrik mobil asal Amerika, Ford Motor Company, membuat sayembara iklan produk baru, Ford Ranger. Pabrik Ford Motor membuat sayembara Ranger Global Challenge. Berbekal pengalamannya menjelajah hutan di Jatim, khususnya Jatim sisi timur, Agung memutuskan ikut sayembara itu.
Dibuatlah naskah iklan dengan latar penjelajahan melintasi hutan papuma hingga meru Betiri Kompetitornya tak main-main. Ada ratusan orang dari seantero Indonesia plus negara tetangga, seperti Australia,Malaysia, dan beberapa yang lain.
Setelah melalui proses seleksi yang ketat, warga Dusun Wuluhan, Desa Dukuh Dempok, Wuluhan ini terjaring sebagai finalis bersma dua peserta lainnya. Dai berhasil menyisihkan puluhan peserta yang lain. Sampai akhirnya, juri memutuskan Agung duduk di peringkat ketiga.
Agung diganjar dengan sebuah mobil Ranger buatan Ford sebagai hadiah. Produk mobil andventure terbaru kala itu, yang telah ia buatkan naskah iklanya. "Di Indonesia belum ada di pasaran waktu itu," ujarnya dengan nada merendah.
Capaiannya yang lain, pada 2010, Agung sempat menulis buku terkait Pantai Papuma. Buku tersebut diberinya judul "Barringtonia Tanjung Papuma." Mengupas tentang aneka ragam flora yang tumbuh dan tersabar di sepanjang pesisir pantai berpasir putih itu.
Bapak tiga anak itu tampaknya menaruh perhatian tinggipadakeelokan pantai tersebut. Terbukti, beberapa kali dia menggelar event yang ujung-ujungnya menggaungkan wisata yang berlokasi persisi di barat pantai Watu Ulo itu.
Agung kerap merangkul para pelajar yang aktif dalam kegiatan alam untuk turut bersih-bersih sampah yang dibuang pengunjung Pantai Papuma secara sembarangan. Aksi sukarelanya tersebut semata-mata agar wujud Papuma yang sudah ditakdirkan indah menjadi tak tercemar.
Kegiatan lain yang sempat ia gelar di Papuma adalah lomba foto dengan tema "Papuma Dibalik Lensa" pada 2012. Acara tersebut lantas berhasil mengambarkan Wana Wisata Papuma lebih kencang ke banyak daerah luar Jember. Alhasil, kunjungan wisatawan luar daerah semakin bertambah.
Belakangan Agung mulai aktif di Komunitas Peduli Alam dan Lingkungan yang digagasanya bersama sejumlah temennya. Mereka sevisi dalam menempatkan pentingnya menjaga kelestarian alam. Komunitas yang baru lahir sekitar dua bulan silam itu mulai menyisir pantai-pantai di wilayah Jember selatan. Bentuknya, dengan penanaman mangrove, benih cemara, dan beragam flora lainya yang bisa memulihkan kehijauan pesisir yang belakangan mulai gundul itu.
Kegiatannya dimulai di pesisir Payangan, tetapnyadi areal dermaga. Setelah beberapa pekan berkegiatan di pantai itu, Agung menangkap bahwa lokasi di sekitar dermaga Payangan sebenarnya tidak kalah menarik dibandingkan titik-titik wisata sekitarnya yang sudah berjalan.
Ada potensi untuk lebih menarik wisatawan jika dermaga yang mulai jarang dipakai nelayan setempat itu diberdayakan kembali. Pembuatan hutan mangrove yang sedang dirintis komunitasnya serta perairan yang relatif tenang, sejatinya bisa dimanfaatkan pengunjung untuk mengelilingi perairan Payangan. (har)
Sumber: Jawa Pos Radar Jember Minggu 11 Desember 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar