Persiapan Singkat, Atlet Lapis Kedua Jadi Peraih Medali Emas
Ditunjukkan Jember sebagai tuan rumah Popda Jawa Timur XI rupanya memberikan tambahan energi bagi atletnya. Tak heran jika hampir seluruh cabang olahraga bisa menunjukkankeperkasaan mereka, hingga mampu meraih hasil yang luar biasa. Pundi-pundi medali yang dikumpulkan juga jauh lebih banyak dibandingkan keikutsertaan sebelumnya.
LINTANG ANIS BENA K, Jember
NAMA Jember kini semakin diperhitungkan di kancah olahraga Jawa Timur. Bagaimana tidak jika sebelumnya kota suwar suwir ini kerap.
Target Lima Emas Dari Pengkab IPSI
Menghuni peringkat bawah pada perolehan medali, pada perhelatan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Jawa Timur pekan lalu kontingen Jember berhasil mendapatkan perolehan medali yang cukup banyak.Bahkan selain itu, Jember juga menduduki posisi ke-11, posisi yang belum ini tak pernah ditempati oleh kabupaten Jember. Catatan panitia Popda Jawa Timur 2016 menunjukkan Jember berada di posisi ke-11, dengan perolehan emas sebanyak 5 medali, perak sebanyak 8 medali, dan perunggu sebanyak 15 medali.
Salah satunya terlihat di cabor renang, yang mendapatkan satu emas pada nomor 50 meter gaya punggung dan 100 meter gaya punggung. Kedua medali ini meraih oleh bima cahaya, atlet renang andalan Jember yang memang langganan menjuarai kompetisi renang di berbagai daerah. Kemudian atletik yang diwakili oleh Dedi Arum Setiawan juga berhasil membawa medali emas dalam pada nomor lempar lembing putra.
Belum lagi cabor-cabor yang sebelumnya diremehkan atau bahkan belum pernah ikut kompetisi apapun, seperti panahan dan gulat yang sama-sama mulai menunjukkan eksistensi mereka. Atlet panahan Jember berhasil membawa pulang dua medali perak, sementara gulat meraih satu perak dan satu perunggu.
Prestasi lain yang tanpak pada even olahraga pelajar tingkat provinsi ini adalah pencak silat. Tampil sebagai tuan rumah memberikan kekuatan sendiri bagi 28 pesilat yang turun di GOR Pitu SMPN 7 Jember sepanjang pekan lalu. Dari 28 atllet berhasil merebut medali emas dan perunggu.
Medali emas pada cabotr pencak silat di raih oleh Rafef Jainuri (kelas E Putra), Ariyani Hulda Nuroh (Kelas E Putri), serta M. Haekal Aziz (Kelas H Putra) yang juga menjadi andalan. Sementara medali perunggu dibawa oleh Ratanto Pagarully (Kelas B Putra), Nungky Ayu Kusumastuti (Kelas C Putri), Dimas Taufik Hidayatullah (kelas G Putra), serta beregu Atikah Sri Wulandari-Lutfiatus di nomor beregu Putri.
Yang menarik, awalnya Rafef bukan Bukan menjadi pesilat utama yang akan diturunkan pada perhelatan Popda tersebut. "Pelajar SMA Muhammadiyah 3 ini merupakan pemain lapis kedua yang direncakan untuk menggantikan pemain jika terdapat kondisi-kondisi tertentu," tutur Hasyim Arif, salah satu pelatih pencak silat Jember.
Namun rupanya Rafef dan Hulda yang juga sama-sama belum pernah mendapat emas mampu tampil mengesankan sepanjang minggu lalu di babak final. Bersama dengan Haekal, mereka bertiga sukses membawa pulang mendali emas. "Ini emas pertama kita di Popda," kata Rafef.
Prestasi ino sungguh diluar dugaan, mengingat sesi latihan yang mereka jalani tak se intensif cabor lain. Dengan latihan bersama hanya satu kali seminggu, eksprektasi Ikatan Pencak Silat Indonesia sebenarnya bisa lebih tinggi. "Target dari IPSI sendiri sebenarnya lima emas, sementara dari (Kanpora) Jember minimal lima medali," lanjut arif.
Selain itu, atlet silat Jember juga menjadi peraih medali emas terbanyak di ketegori tanding. Surabaya yang notabene diunggulkan sebagai juara umum justru tidak mendapatkan emas satu pun di cabor ini. Faktor tuan rumah juga menjadi salah satu yang mempengaruhi kualitas penampilan atlet kita ujar Arif.
Begitu pula dengan pelatih. Jember memiliki pelatihan pencak silat dengan sirtifikat provinsi. Hal tersebut juga bisa memberi kesempatan Candra, salah satu pelatihan silat untuk ikut melatih atlet di Popwli nanti.
"Kedekataan dengan pelatih ini juga menjadi faktor utama penentu kemenangan. Jika atlet merasa nyaman berada didekat pelatihan, maka latihan mempersiapkan diri dengan didampingi oleh pelatih yang dekat dengan mereka juga menjadi lebih optinal. Sebab mereka merasa nyaman dan tidak ada jarak," terang arif.
Dengan perolehan ini Haekal dkk memiliki kesempatan besar untuk bisa tampil lagi dalam even Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (Popwil). Tidak hanya atlet, tetapi juga pelatihannya. Seleksi yang dijalani tentunya lebih ketat, sebab hanya ada satu atlet yang mewakili wilayah timur Indonesia. Satu atlet mewakili Jawa Timur ke Timur, jadi termasuk Nusatenggara," lanjutnya.
Perheltan Popwil ini rencananya akan mulai digelar pada 20 November mendatang Dari Hasil Popwil nanti, mereka yang berpotensi membawa kemenangan akan kembali diseleksi untuk Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) yang akan digelar tahun depan.
Sedangkan atlet yang masih belum memperoleh medali, kata Arif, akan menjadi evaluasi, lain bagi IPSI Jember. Para atlet kemungkinan besar akan menjadi lapis pertama yang akan diturunkan pada berbagai kejuaraan pencak silat. "Jadi kalau tidak perlu susah-susah mengadakan seleksi lagi," ujarnya. (c1/hdi)
Sumber : Jawa Pos Radar Jember 09 November 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar