Prestasi akademik Harus Seimbang dengan Soft Skill
Memilki prestasi akademik saja tidak cukup. Namun harus diimbangi dengan keterampilan bisa kreatif ketika sudah keluar lulus dari kampus. Hal itulah yang dilakukan oleh dua wisudawati terbaik Polije ini.BAGUS SUPRIADI, Jember
ERICHA Kartika Candra dan Nina Lailatul Munawaroh merupakan mahasisiwa Politeknik Negeri Jember (Polije) yang menjadi wisudawati terbaik.Dua perempuan ini meraih Indeks Prestasi (IP) tertinggi. Yakni 3,87 dan 3,94. Ericha mahasiswi Prodi Rekam Medik dan Nina Prodi Mana jemen Agribisnis.
Tak mudah mencapainya karena membutuhkan waktu yang panjang dan usaha keras. Sehingga saat nilai IP tersebut di jumlah rata-rata, mereka yang tertinggi di antara mahasiswa lainnya. "Saya percaya, usaha tidak akan mengkhianati hasil," kata Erica pada Jawa Pos Radar Jember.
Selama di kampus, kegiatan kuliah selalu diikuti dan dipelajari ualng ketika sampai di rumah kos. Apa yang disampaikan dosen dibaca ulang agar bisa memahami utuh. "Ketika ujian, dikerjakan semaksimal mungkin," tuturnya. Selain itu, Erica juga giat mendalami ilmu kesehatan melalui kegiatan seminar di sejumlah daerah.
Fokus Belajar Sampai Paham Mendalam
Bahkan, perempuan asal Pasuruan tersebut sempat meraih juara satu dalam lomba team work coding competition tingkat Nasional di Malang.
Diakuinya, kemampuan akademik masih merasa kurang tanpa diimbangi dengan keterampilan. Untuk itu, perempuan berkerudung tersebut memilih aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan Korp Sukarela (KSR) Polije.
Tujuan, untuk mengembangkan kemampuan organisasi dan karya tulis ilmiah. Sebab, menulis merupakan kebutuhan yang harus diketahuinya. "Nanti semester akhir juga menulis skripsi jadi harus tahu caranya," tuturnya perempuan kalahiran 6 juni 1994 tersebut.
Dia menambahkan nilai yang tinggi merupakan bonus dari usaha yang dilakukannya. Sebab, yang terpenting adalah berusaha dan berdoa. Selain itu, juga meminta restu dari kedua orang tua. "Di organisasi juga belajar bersosialisasi dengan orang lain," tuturnya.
Lulus dari Polje, Icha magang di RS Jember Klinik. Ilmu yang dipelajarinya diterapakan di rumah sakri swata tersebut.
Hal senada juga diakui oleh Nina Lailatul Munawaroh, wisudawati dari Prodi Manajemen Agribisnis. Awalnya merasa salah jurusan, namun setelah mempelajari ilmu tersebut, dia menyukainya. "Karena di jurusan ini 60 persen ilmu ekonomi," akunya,
Perempuan asal Lumajang tersebut mulai giat mempelajarinya sejak usai pelaksaan UTS. Dia sering banyak bertanya dan melakukan praktik. Karena sudah merasa senang, akhirnya semangat belajar," tutur Nina.
Sama seperti yang dilakukan oleh Icha, dia mengulang pelajaran yang sudah disampaikan oleh dosen. IP paling rendah yang sempat diterimanya 3,8.
"Saya merasa puas karena usaha yang dilakukan tidak sia-sia." ujarnya.
Selain menekuni ilmu manajemen agribisnis, Nina juga mengasah kemampuannya dengan ikut UKM Kerohanian. Di sana dia melatih keterampilan organisasi. Seperti berdiskusi dan kegiatan keagamaan di kampus.
Menjadi wisudawati terbaik tidak pernah dimpikan sebelumnya. Namun, pencapain itu diraih dari jerih payah dari semester awal. Yakni ,e,pelajari secara fokus dan mendalam. Sebab, tak ada kesuksesan yang bisa diraih dari kegiatan yang santai.
Lulus dari kampusnya, Nina sempat mendaftarkan diri sebagai sekretaris desa di rumahnya. Dia diterima dan siap mengabdikan ilmunya di lembaga tersebut. Sehingga, tidak ada waktu santai meskipun sudah lulus, karena harus bekerja. (gus/c1/hdi)
Sumber: Jawa Pos Radar Jember 18 Desember 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar