Biasa Keliling Nusantra, 38 Hari Menuju Dua Negara
Touring dengan beesepeda motor di negeri orang bukan hal biasa. Selain perizinan yang sulit, tidak semua orang bisa melakukannya. Tatepi, Dodik Darmawan mampu melakukannya, mengelilingi Malaysia dan Brunei Darussalam.
BAGUS SAJIWO, Jember
POSTUR tubuhnya tinggi. Badannya masih terlihat sehat. Pancaran wajahnya penuh semangat. Hobinya berpetualang menggunakan sepeda motor ke berbagai daerah, bahkan luar negeri. Mendekati gunung sudah biasa dia jalani sejak pelajar sampai sekarang.
Dialah Dodik Darmawan, pria kelahiran Jember 28 Februari 1972. Dodik adalah petualang yang telah berkunjung ke berbagai tempat menggunakan sepeda motor, baik sendiri, bersama keluarga, maupun komunitasnya. Berpetualang sudah dilakoninya sejak masih lajang. "Sejak dulu senang touring menggunakan sepeda motor. Selain hobi, juga untuk memperbanyak teman," katanya.
Sebelum bertugas di Kantor Pos Jember, Dodik sempat bertugas di Makasar, Sulawesi Selatan, sejak 1992. Baru kemudian pindah ke Jember pada 2003. Di Makasar, dia sudah melakukan petualangan ke sejumlah daerah.
Pada 2013 lalu,Ikatan Motor Pos Indonesia (IMPI) Jember mulai dibentuk. Hal itu membuat peluang bagi ayah enam anak itu untuk berpetualang makin terbuka lebar.
Bisa Singgah di Jaringan Kantor Pos di Indonesia
Melalui even advernture yang diselenggarakan, dirinya terus berkeliling ke luar daerah seperti tak pernah lelah.
Waktu itu, ada event merah putih yang diselenggarakan setiap 17 Agustus. Kegiatan tersebut merupakan touring bersama dengan komunitas IMPI se-Nusantara. "Pertama dilaksanakan di Bromo, kedua di Papuma, lalu Mojokerto, ada sekitar 800 peserta,akunya.
Bahkan,touring di Pulau Jawa sudah biasa dan seringkali dilakukan. Begitu pula dengan touring ke Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan lainnya. "Namun Sumatera masih belum karena keamanannya lebih rawan," terangnya.
Diakui Dodik, touring semakin mudah karena bisa singgah di jaringan kantor pos di setiap daerah. Apalagi, sesama karyawan memiliki ikatan emosi yang cukup kuat. Misalnya sampai di luar Jawa, bisa diterima oleh rekan kerja kantor pos dan dijamu.
Bagi Dosik, touring adalah aktivitas yang menyenangkan. Selain menambahkan saudara dan rekan kerja, bisa menikmati tempat-tempat indah yang ada di Indonesia. bahkan, juga bisa mempelajari budaya, ekonomi masyarakat antar pulau. "Waktu touring tergantung jarak, kadang bisa ditempuh selama empat hari," ucap anggota IMPI Jember tersebut.
Perjalanan touring oaling jauh dilakukan oleh Dodik adalah ke Malaysia dan Brunei Darussalam pada 8 Oktober 2015. Ternyata, menempuh batas negara lain tidak mudah dan membutuhkan syarat yang beragam.
Dodik ingin melakukan touring ke Kalimantan sendirian, namun tidak diperolehkan karena minimal harus dua orang. Akhirnya, dia mengajak teman klub motor di Bali. Setelah itu, lanjut berkomunikasi dengan para pegiat touring di Jakarta. "Akhirnya kami berangkat bersama tujuh orang," ujarnya.
Mereka sepakat untuk berkumpul di Banjarmasin. Kemudian, menuju ke Malaysia, persyaratan yang diminta tidak mudah. Dia harus mengurus administrasi ke Jawa Timur. "Ga dapet izin masuk ke Malaysia menggunakan sepeda motor.
Namun, untuk kembali ke Jawa Timur tidak memungkinkan karena jarak dan waktu. Akhirnya, dia ke Malaysia tanpa menggunakan sepeda. Di negeri jiran, Dodik diterima oleh Konjen RI di Malaysia. Dia menceritakan rintangannya touring ke negeri jiran tersebut.
Hingga akhir dibantu agar bisa melanjutkan perjalanan menggunakan sepeda motor. Setelah dibantu, akhirnya sepeda motor bisa dibawa ke Malaysia dan berkeliling di sana," kata suami dari Tutut Winarni tersebut.
Dia menghabiskan waktunya sekitar sepuluh hari, kemudian melanjutkan perjalanan ke Brunei Darussalam. Dinegeri minyak itu, etika masyarakat berlalu lintas cukup tinggi. "Di sana tidak biasa memakai klakson, justru aneh kalau sering klakson," tuturnya.
Tak hanya touring Dodik juga aktif di Pencinta Alam Pos Indonesia (POPI). Terbaru, dia naik Gunung Arjuno beberapa waktu lalu. Bahkan, sejak masih SMA, sudah terbiasa berpetualang bersama teman-temannya. "Banyak hal yang didapatkan dari semua itu," tambahnya.
salah satunya adalah meningkatkan rasa syukur karena menemukan banyak pengalaman. Mulai dari manusia yang kaya dan Miskin, hidup yang rendah dan bermartabat. Dari semua itu, dia semakin menyukuri kehidupan.
Dampaknya pada kinerja. Jika ingin mulia dan sukses, harus melalui kerja keras. Demikian pula sebaliknya. Kendati suka berpetualang, Dodik tetap memiliki semangat dalam berkarya. Dia masuk nominasi enam besar dalam lomba karya tulis ilmiah kantor pos nasional. "Pengumumannya masih bulan Desember nanti," akunya.
Kreativitas dalam membuat tulisan itu juga terinspirasi dari perjalanan yang dia lakukan. Melihat alam yang begitu luas, melihat manusia yang bergam. Lalu memetik hikmah dari semua perjalanan ltu menjadi yang lebih baik dari sebelumnya. (c1/har)
Sumber : Jawa Pos Radar Jember 28 November 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar