Jumat, 03 Februari 2017

Rukma Manaf, Ubah Kawat Menjadi Barang Cantik

Selalu Update Desain Terbaru dari Internet

Bagi sebagaian besar orang menganggap jika kawat hanya untuk kaum pria dan petugas elektronik saja.Namun tidak bagi Rukma Manaf, warga Tegalbesar, Sumbersari yang berhasil menyulap kawat menjadi berbagai aksesoris yang cantik dan unit. Tentu saja memiliki nilai yang cukup tinggi.


RANGGA MAHARDIKA, Jember

BERBAGAI bentuk manik-manik terlihat terjajar di dalam ruangan sebuah rumah yang ada di Tegalbesar, Sumbersari. Berbagai manik-manik ini sepertinya barang mewah. Namun, berbagai barang aksesoris yang memenuhi ruangan ini, cukup membuat mata tertegun. Karena bentuknya yang cantik dan sepertinya berasal dari barang mahal dan mewah.

Tentu saja, semua yang melihat akan menyangka jika itu buatan pabrik. Maini-manik dan aksesoris tersebut adalah hasil kerajinan buah tangan manusia.

Berdayakan Kaum Wanita Sekitar Rumah

Dan bahan yang dibuat tentu membuat orang semakin geleng-geleng kepala. pasalnya, ternyata bahan dasar pembuatan kalung,cincin,gelang,perhiasan,manik-manik dan aksesoris kecantikan lainnya nin terbuat dari bahan dasar kawat biasa.

Ya, inilah buah tangan dari Rukma Manaf, seorang ibu rumah tangga yang mendedikasikan dirinya menjadi perajin merajut kawat ini. Dari keuletannya merajut kawat tembaga untuk hiasan batu alam hingga batu permata menjadi persiasan, manik-manik dan aksesoris berbagai rupa bentuknya. Yang tentunya, membuat orang yang melihat tidak akan pernah mengiranya.

Dirinya pun menamakan kerajinan menghias permata ini dengan istilah kerenya dinamakn art jewelry. Berkat kelihaiannya ini, dirinya berhasil meraup untung jutaan rupian setiap bulannya. Bukan hanya untuk dirinya sendiri, karen Rukma Manaf juga mengjak kaum wanita lainnya untuk berkreasi melalui seni merajut kawat ini.

Dirinya juga memberdayakan kaum wanita yang ada di sekitar rumahnya. Rukma tidak hanya mengerjakan berbagai jenis aksesori kecantikan wanita, namun juga mempercantiknya dengan bahan utama batu alam. Sementara untuk kawat yang digunakan biasanya hanyalah kawat tembaga.

Dirinya pun merajut kawat-kawat tembaga ini untuk lebih mempercantik batu alam yang akan dijadiakan gelang cincin,anting-anting kalung bross dan aksesori atau perhiasan lainnya. Tentu saja, berkat sentuhan tangannya ini, menjadi kawat menjadi jauh lebih menarik dan bernilai jual tinggi.

Namun, dirinya ternyata bukan hanya membuat aksesoris dengan kawat tembaga saja. Dirinya juga kadang menggunakan kawat tembaga kerajinan merajut kawat dengan kawat berlapis emas. Tentu saja, untuk yang menggunakan lapisan emas diakuinya tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. dirinya harus lebih berhati-hati.

Untuk hasil kerajianan merajut kawat tersebut dijual mulai harga Rp 50 ribu hingga 1 juta. "Tetapi tergantung jenis batu dan bahan kawat tembaga yang digunakan, "jelasnya. Dirinya pun mengaku saat ini usahanya ini memiliki omzet mencapai jutaan rupiah setiap bulannya. Sehingga ini pun cukup untuk digunakan menambah penghasilan keluarganya.

Berkat keuletannya, kini buah tangan kreatifnya sudah banyak dikenal dan sudah dipasarkan ke berbagai kota besar. Seperti Surabaya, Malang, Jakarta dan kota-kota lainnya."Ada juga yang dikirim ke manca negara,seperti Tiongkok," jelasnya.Tentu saja, hal cukup membanggakan dirinya.

Menurut Rukma,hal ini tidak lepas dari rajinnya mengetahui trend perhiasan yang terbaru alias update. Perempuan berusia 43 tahun ini mengatakan dirinya memiliki trik tersendiri agar aksesorisnya dapat membuat konsumen tertarik. Salah satunya selalu mengikuti trend art jewelry terbaru melalui internet.

"Kita sering searching, kita kan ada komunitas aksesoris itu, kita sering lihat trendnya di Eropa seperti apa, di Asia seperti apa,"akunya.Terkait dengan trend masa kini,diakuinya jika masyarakat saat ini senang dengan pemngembangan dari welt jewelry (perhiasan bilur)ke metalsmithing alias logam tempa atau dipadatkan.

Meskipun sudah sukses, dirinya tidak pelit untuk membagikan ilmunya. Rukam mengatakan juga memberi kesempatan kepada warga sekitar yang ingin belajar seni merajut kawat agar memiliki keterampilan yang nantinya akan dapat dijadikan bekal berwira usaha.(cl/hdi)


Sumber: Jawa Pos Radar Jember Jum'at 16 Desember 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar