Belajar Otodidak, Kalahkan Belasan Sekolah Lain.
Rico Budi, mahasiswi Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Jember ini hanya KKN PPL di Thailand Selatan. Di sela-sela mengajar, Rico Rudi mengikuti lomba flim pendek di Provinsi Naratiwat. Hasilnya, dia meraih juara II.NARTO, Jember
RICO Budi Setiawan, mahasiswa Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah (unmuh) Jember ini tak menyangka meraih prestasi saat mejalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) PPL di Thailand Selatan. Bersama dengan mahasiswa asal Indonesia lain, khususnya tiga mahasiswa unmuh Jember, Budi awalnya menjalani KKN PPL dengan mengajar di Pratheep Vithayya School, salah satu sekolah di Provinsi Naratiwat, Thailand Selatan.
Di daerah mayoritas bergama islam itu,Rico berbaur dengan guru dan siswa sekolahnya bernaung. Dia tiap hari mengajar tentang Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang di tekininya di Unmuh Jember. Di tengah-tengah kegiatan sehari-hari itu, Rico dipercaya sekolahnya di Naratiwat untuk ikutb ikut lomba film pendek.
Bersama murid-murid, ustad atau guru di sekolah tersebut, Rico setuju membuat film pendek.
Patut Dicontoh Oleh Mahasiswa Yang Lain
Pertengahan 2016, terdapat pertandingan film pendek yang di gelar di Provinsi Narathiwat, Thailand. "Sekolah tempat saya menjalani PPL dan KKN mengutus saya untuk membuat skrip cerita serta menjadi director untuk film pendek tersebut," kata Rico.
Sekolah pun semakin yakin untuk mengutus Rico setelah mendengar pernah beberapa kali mendapat juara dalam pertandingan drama sewaktu di Indonesia. "Kami hanya memiliki waktu sekitar dua minggu untuk menyelesaikan film pendek tersebut. Film pendek tersebut harus bertemakan asuransi dan menggunakan bahasa Thai," ungkap mahasiswa semester tujuh Prodi Bahasa Inggris tersebut.
Awalnya Rico sempat bingung atas kepercayaan tersebut. "Saya sempat bingung mendengar kabar tersebut karena saya belum menguasai bahasa Thai. Tetapi allhamdulillah salah seorang ustadz dari sekolah bersedia membantu saya dalam menerjemahkan dari bahasa Indonesia, "ujarnya.
Kebetulan, mayoritas penduduk Thailand Selatan berbahasa Melayu yang mirip dengan Bahasa Indonesia. Sehingga, komunikasi tidak harus menggunakan bahasa Thai, bahasa resmi Thailand. Proses pengambilan video memakan waktu sekitar lima hari. "Kami memutuskan untuk membuat setting di beberapa tempat yakni bukti lapan, pacho waterfall, dan narathat beach Narathiwat yang semua itu adalah objek wisata di Narathiwat," ungkapnya.
Setelah pengambilan video sceen per sceen selesai, dilanjutkan tahap editing. "Saya menyerahkan bagian ini kepala ustadz yang membantu saya dalam hal editing video. Setelah semuanya selesai, file film pendek tersebut dikirim ke panitia penyelenggaraan," imbuhnya.
Lomba tersebut diikuti sekitar 17 sekolah. "Sekolah kami terbilang sebagai salah satu sekolah kecil dibanding dengan sekolah lain yang mengikuti lomba tersebut," imbuhnya. Berkat kerja sama yang baik dan keseriusaan dalam menyelesaikan film pendek tersebut diumumkan sebagai Juara II.
Seluruh siswa, para ustadz, serta beberapa warga sekitar merayakan kemenangan tersebut dengan menikmati film. " Film hasil kerja kami ditonton bersama-sama bersama di lapangan sekolah kami," ujarnya.
Pengalaman tersebut semakin menguatkan prodi pendidikan Bahasa Inggris Unmuh Jember bahwa pemberian mata kuliah literatur sebagai hal penting. Yang tentunya bisa melengkapi kompetensi mahasiswa sebagai calon guru Bahasa Inggris. Tidak hanya ilmu pedagogi dan komponen kebahasaan, tetapi skill pendukung lain perlu dibekalkan dengan baik dan sesuai dengan proporsinya.
Fitrotul Mufaridah, wakil Dekan FKIP Unmuh Jember mengatakan, apa yang dilakukan Rico Budi Setyawan luar biasa. "Saya yakinkan bahwa apa yang sudah dia kerjakan adalah sesuatu yang berharga, terlepas dari hasil apakah akan jadi juara atau tidak," ujarnya.
Drs Juhanda MPD dari unit kerja sama internasional Unmuh jember menyambut baik prestasi Rico Budi Setyawan saat kkn ppl di Thailand. "Ini prestasi luar biasa. Semangat dan inovasi Roco Budi Setyawan patut menjadi contoh, terutaman bagi mahasiswa Unmuh Jember, " Ungkap Juhanda. (har)
Sumber : Jawa Pos Radar Jember 29 Desember 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar