Jumat, 27 Januari 2017

Imam Febrianto, Lulusan Terbaik Program Hafalan Alquran Sambil Kuliah

 

Dapat Hadiah Umroh, Terobsesi Kuliah Di Madinah

Menghafalkan Alquran bukan pekerjaan mudah. Terlebih, jika proses itu d jalani sambil menyelesaikan pendidikan formal di kampus. Sabtu kemarin (03/12),
Ma'had Tahfidz ibnu katsir (Ibka) Jember mewisuda 17 santrinya. Dan Imam Febrianto adalah lulusan terbaik.


ADI FAIZIN,Jember

IMAM Febrianto memang remaja ulet dan tekun. Pria asal Puger ini berhasil menyelesaikan program tahfidz atau hafalan Alquran. Sembari menghafal ayat-ayat suci, selama empat tahun terakhir, dia juga harus menyelesaikan pendidikan formal di Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP Universitas Islam Jember.

"Ini adalah angkatan kedua di pesantren kami. Pada awal masuk, jumlahnya mencapai 25 anak, sekarang tersisa 17 yang berhasil menyelesaikan program,
"Ujar Ustadz Khoirul Hadi, ketua Yayasan Ma'had Tahfidz Ibnu Katsir (Ibka) Jember.

Menurut alumnus Fakultas Syariah LIPIA Jakarta ini, pada angkatan pertama, mereka tidak sampai menyelesaikan program kuliah karena ada beberapa kendala seluruh santri mendapatkan beasiswa penuh yang berasal dari beberapa donatur.

Ujian Pagi-Sore, di Depan Tiga Ahli Hafalan Alquran dari Madinah

Para santri, menurut Khoirul,relatif tidak memiliki banyak memiliki waktu luang. Karena selain menghafal Alquran dan menjalani kuliah, mereka juga masih diwajibkan untuk mempelajari bahasa Arab dan menguasai kitab Kuning.

"Karena bahasa Arab merupakan bahasa Alquran. Mereka juga dibatasi menggunakan gadget, kecuali untuk keperluan kuliah," tutur pengajar bahasa Arab yang sejak lima tahun terakhir juga ikut menghafal Alquran ini.

Salah satu kriteria penilain lulusan terbaik adalah kelancaran saat ujian hafalan. "Dia (Imam) cukup lancar saat dietes hafalan, sejak jam 6 pagi sampai jam 16.00 sore. Ujian dilakukan di hadapan tiga ahli hafalan Alquran dari Madinah," tutur alumnus pondok Pesantren Modern Gontor ini.

Dalam prosesi wisuda itu, yang menjadi pusat perhatian adalah Imam Febrianto. Karena dia menjadi lulusan terbaik di antara seluruh rekan-rekannya." Saya sendiri tidak tahu apa kreteria penilaian menjadi lulusan terbaik nin " tutur Imam merendah, saat di temui Jawa Pos Radar Jember di tempat ia mengajar saat ini, yakni SMK Islam Terpandu Ibnu Katsir.

Di SMK bidang Pertanian yang terletak di kawasan Rembangan tersebut,imam menjalani kewajiban pengabdian adri pesantren selama setahun ke dpan dengan menghajar bahasa Arab.

Bagi Imam, wisuda Alquran kemarin tambah istimewa karena saat ujian pada tanggal 3 Desember sebelumnya, dihadiri langsung oleh ibu, nenek dan kakaknya. Selain itu, atas prestasinya, imam juga mendapat hadiah umrah dari salh satu donatur.

"Alhamdulillah, kemarin sudah di mintai KTP untuk pengurusan dokumen,"ujar putra pasangan Sistiyo (alm) dan Sumirah. Sang ibu yang sehari hari bekerja sebagai pedagang di Puger, samap menitikkan air mata karena terharu.

Imam mengaku, keinginan untuk menghafal Alquran mulai tumbuh saat duduk di kelas X Madrasah Aliya, "Saat itu, di pesantren saya, di datangkan seorang hafidz, dan kami disuruh ikut semaan (menyimak pembacaan Alquran). Saya jadi kagum karena dia bisa lancar dan cepat menunjukkan hafalannya," ujar Imam yang menyelesaikan pendidikan MTSdan MA -nya di Pondok Pesantren Modern Darul Istiqomah, Maesan, Bondowoso ini.

Sejak itu, dia memulai ikut program menghafal Alquran di pesantrennya."Cuma waktu itu masih belum fokus" ujar pemuda ke lahiran 5 Februari 1992 ini.Usai lulus Madrasah Aliyah, iImam sempat mengabdi di pesantrennya selama setahun.

Atas arahan dari pengasuh pesantrennya,KH Mansruri Abdul Muhid Lc, Imam kemudian mengikuti pendidikan di Ma'had Ibnu Katsir. "Waktu itu utusan dari ma'had ibka datang ke pondok saya untuk prestasikan. saya jadi makin tertarik,"tutur pemuda alaS Desa Kasiyan, Puger ini.

Imam mengakui, saat awal-awal di Ma'had Ibnu Katsir,ia sempat mengalami kesulitan menjalani program pendidikan yang cukup padat dari lembaga. Namun berkat motivasi dari pengasuhnya, secara perlahan ia dan rekan-rekannya mulai terbiasa.

Setiap harinya, Imam bersama rekan-rekannya mulai menghafal sejak salat subuh hingga jam 6 pagi. Selanjutnya, dengan waktu istirahat yang singkat,merka harus bersiap siap menjalani perkuliahan hingga jam 11 siang.

"Rutinitas perkuliahan itu sejak hari Senin hingga Kamis. Tiga hari berikutnya full untuk menghafal Alquran," tutur penghobi sepak bola dan futsal ini.

Sorenya,dia dan rekan-rekannya harus mengikuti pelajaran bahasa Arab dan kitab Kuning. Praktis, waktu efektif untuk menghafal adalah malam hari sembari mengerjakan tugas-tugas kuliah.

Imam mengakui, semangat menghafal terkadang naik turun. Namun jelang ujian kemarin,ia terus meningkatkan hafalannya."Sejak tanggal 16 November kemarin,saya tidak tidur sebelum muroja'ah (mengulang hafalan) sebanyak 10 juz setiap malam,"tutur Imam. Ujian ia jalani 1 Desember kemarin.

Sembari menghafal, imam dan rekan-rekannya tidak lupa mengerjakan kewajibannya sebagai mahasiswa. Dia menulis skripsi dengan judul: Pemanfaatan Media Komunikasi Intrenal di SMP IT al-Ghozali, Muktisari Jember."Skripsi saya kerjakan selama empat bulan.Kita siang fokusncari data, agar malam hari fokus mengetik dan menghafal,"tutur Imam.

Saat mengerjakan skripsi,dia juga mabil mengabdi di SMK IT Ibnu Katsir. Keterbatasan komputer di tempat dia tinggal,tidak menghalangi upayanya menyelesaikan skripsi."Karena komputer terbatas dan tidak ada akses internet di sini, saya sering tiap malam ke Ma'had Ibka untuk menyelesaikan skripsi,"tutur pemuda yang sejak awal bercita-cita menjadi guru ini.

Saat ini, Imam mengaku bersyukur dan puas telah menyelesaikan program pendidikannya. "Nanti setelah selesai kewajiban mengabdi satu tahun di sini(SMK IT Ibnu Katsir), saya berkeinginan untuk kuliah S1 lagi di Madinah,"ujar Imam.

Menurut Imam,ada dua kunci untuk menghafal Al quran.Yakni meluruskan niat dan disiplin waktu." Karena kalua niatnya tidak jalan," pungkas Imam.Dia juga menambahkan,menghafal Al quran bisa di lakukan siapa saja, asalkan ada kemauan yang kuat.(mg/c1/hdi)


Sumber: Jawa Pos.Radar Jember. Selasa 6 Desember 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar