Senin, 30 Januari 2017

HM. Rustamadji MM, Atlet Master Atletik Peraih Perunggu Tingkat Internasional

Pantang Makan Mi dan Sambal Jadi Rahasia Tetap Kuat Berlari

Usianya memasuki angka 71 tahun. Namun semangat olahraganya jangan ditanya Meskipun sudah senior, dia masih bisa meraih internasional. Apa rahasianya ?


LINGTANG ANIS, Jember

SUARANYA terdengar sangat tegas. Tubuhnya pun masih tampak bugar. Meskipun rambutnya sudah mulai memutih, namun  sama sekalli tak terlihat raut lelah di wajahnya Padahal usianya sudah tidak muda lagi . Agustus lalu, umurnya sudah memasuki angka 71 tahun .

Drs HM. Rustamadji MM namanya Pria kelahiran Kediri ini membuktikan bahwa usia hanyalah sekedar angka. Bagaimana tidak, pada usia hampir tiga perempat abad hidupnya, Rustam masih bisa menggapai prestasi di cabang olahrga atletik. Dia baru saja memperoleh dua medali perunggu di even 30th Malaysian International Open Masters Atletics Championship di Kuala Lumpur, Malaysia

Dia kalah dari atlet master atletik asal Tiongkok Taipei dan Uzbekistan yang meraih medali emas dan perak di nomor lari 200 meter Menurutnya, kekuatan keduanya memang sangat besar.

"Kalau di ASEAN atlet master atletik Indonesia memang masih juara.

Dua Hari Sekali Lari Keliling Perumahan Gunung Batu

Tapi kalau internasional kita masih kalah dengan negara-negara Eropa dan Asia lainnya," ungkapannya.

Atlet master atletik Jember ini memang bukan merupakan sosok asing di dunia olahraga.Pria ke lahiran 7 Agustus 1945 ini sudah terjun di berbagai bidang olahraga sejak duduk di kelas 5 sekolah rakyat atau setara dengan SD. "Waktu masih di sekolah rakyatkan sering ada lomba estafet antar sekolah, saya sering disuruh ikut," kenangnya.

Selain lari, Rustam juga sempat tergabung dengan tim Persik Kediri junior i era 1962-1963. Dirinya juga tercatat sebagai atlet voli pada masa yang sama. Kedua cabor ini seakan menjadi pelengkap dari keikupersatuan sebagai atletik persatuan Atletik seluruh Indonesia (PASI) Kediri pada nomor lari 800 meter.

"Sepak bola dan voli, Keduanya memiliki dasar yang sama-sama harus kuat berlari,"tegasnya .

Bahkan semenjak dirinya lulus dari pendidikan guru SMP pada salah satu institusi pendidikan tinggi di kalianya, Surbaya, ayah dari empat orang anak ini masih juga dilirik sebagai atlet dan pelatih. Terakhir sebelumnya dirinya didapuk menjadi kepala sekolah sejak 1991 lalu, Rustam juga menjadi bagian dari tim voli PGRI.

Kini, setelah pensiun dari jabatan kepala SMPN 4 Jember, Rustam masih banyak mengikuti berbagai kejuaraan master atletik. Mulai dari tingkat nasional hingga internasional. Tak terhitung sudah berapa medali,baik emas,perak,maupun perunggu,  yang sudah dia kumpulkan.

Keterlibatan di persatukan Atletik Master Indonesia(PAMI) buka di bilang kesengajaan. berawal dari ajakan salah satu rekannya yang sama-sama menjabat sebagai kepala sekolah dulu, untuk ikut berlaga di kejuaraan master atletik tahun 2012 "Waktu itu awalnya saya nggak berani, soalnya lawannya banyak yang masih muda," ujarnya.

Ternyata setelah Rustam dalami kejuaraan yang berlangsung di ranah PAMI terbagi menjadi kelompok umur. Inilah sebabnya kini Rustam getol turun di kejuaraan atletik master.

"Spesialisasi saya biasanya lari 200 meter, tetapi saya juga bisa lempar cakram,lempar lembing dan tolak peluru,"akunya.Hal ini dia buktikan melalui berbagai peralatan mata lomba atletik yang ada di rumahnya.

Begitu pula ketika dirinya turun di kejuaraan master atletik di Malaysia akhir November lalu.Dari seluruh kontingen Indonesia, hanya dirinya yang berusia di atas 70 tahun, sedangkan yang lain berusia di bawah 60 tahun. "Empat tahun lagi saya sudah masuk kelompok usia 75, makin menangan lagi soalnya atlet usia segitu sangat sedikit, selorohnya sembari tertawa.

Pria yang juga tercatat sebagai Seksi Penelitian dan Pengembangan PAMI Jawa Timur ini juga aktif sebagai petenis senior, meskipun tidak menekuninya sedalam etletik. Dirinya hanya sekedar bermain tenis bersama para mantan kepala sekolah lainnya di Jember setiap pekan.

"Kalau lari,setiap dua hari sekali pasti keliling dari Gunung Batu (rumahnya) sampai ke Perhutani, jalan karimata, dan kembali ke sini (rumah,Red)," tutur Rustam.

Selain rutin jogging, Rustam juga punya kebiasaan unik yaitu berdiri terbalik dengan bertumpu pada tangannya. Hal ini, kata dia, sangat baik untuk metabolisme tubuh."Cara ini memacu kerja jantung dan melancarkan pembuluh darah," lanjutnya.

Banyak orang seusianya yang sudah tak bisa lagi aktif  sebagai atlet.Jangankan berolahraga,untuk berjalan sehari-hari saja cukup sulit."Nyuwun sewu banyak teman-teman di usia saya yang sudah stroke,atau berjalan pakai tongkat,"kata Rustam.

Banyak orang yang bertanya tanya, bagaimana bisa seseorang dengan lebih dari 70 tahun masih kuat berlaga di kompetensi olahraga. Tingkat internasional pula. Ketika hal ini disampaikan Rustam hanya tertawa."kuncinya adalah menikmati hidup," ujarnya.

Yang Rustam lakukan hanyalah rutin berolahraga dan mengatur pola makan sehat. Biasanya dirinya mengurangi porsi  makan di malam hari dan menggantinya dengan buah-buahan."Selain itu juga memperbanyak sayuran,"imbuhnya.

Salah satu rahasia yang Rustam beberkan agar bisa menjadi sekuat' dirinya adalah pantang mengkonsumsi lima hal.Kelimanya adalah minuman dingin atau es,kopi,rokok,mi dan sambal." Paling pantang makan mi sebab selain banyak pengawetnya,mi jga susah di cerna,"jelasnya.

Jika kelima pantangan tersebut dijalankan, Rustam yakin tingkat kesehatannya menjadi semakin lebih baik lagi.Tentunya dengan diimbangi olahraga yang cukup." Yang paling penting adlah menikmati hidup, jangan terlalu memikirkan yang tidak penting,"tegasnya. (cl/hdi)


Sumber: Jawa Pos. Radar Jember Rabu 7 Desember 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar