Jumat, 03 Maret 2017

Ida Ayu Pradwita Nashanti, Penulis Cilik yang Rilis Antologi dan Komik KKPK


Hobi Kumpulkan Brosur Antarkan Cerpennya Jadi Juara Nasional


Baru duduk di bangku kelas delapan SMP sudah punya lima antologi cerpen dan komik. SElain itu juga dikenal dari prestasinya di berbagai kompetisi matematika. Dua keahlian inilah yang dimiliki oleh Ida Ayu Pradwita Nashanti, remaja SMPN 3 Jember yang bisa mengombinasikan kemampuan otak kanan dan kirinya.

LINTANG ANIS BENA K, Jember

KECIL-Kecil Punya Karya (KKPK). Di sinilah seorang gadis kecil menelurkan segudang idenya menjadi bentuk tulisan, baik cerpen maupun novel yang bahkan digambarkan menjadi komik oleh DAR! Mizan, salah satu penerbit nasional.

Ternyata gadis kecil berkacamata ini sudah punya lima buku lho! Pelajar kelas delapan SMPN 3 Jember ini sudah menerbitkan empat bukunya di toko-toko buku besar, sementara buku kelimanya sedang dalam proses cetak. Bahkan di salah satu toko buku terbesar di Jember juga memampangkan standing banner peluncuran buku keempatnya yang berupa komik detentif.

Dialah Ide Ayu Pradwita Nashanti atau yang akrab di sapa Nasha.

Kamis, 02 Maret 2017

Melihat Pegiat Olahraga Rayakan Tahun Baru dan Hari Jadi Jember



Gelar Pertandingan Atar-Politisi, Jurnalis, Bankir, Polisi, dan Akademisi

Bagi Pengkab PBSI Jember, tahun baru adalah momentum kebangkitan. Karena itulah, seluruh pegiat bulu tangkis kumpul di markas pelatkab, GOR Argopuro, Sabtu malam (31/12). Semua kalangan turun gunung. Mulai atlet, mantan, pelatih Persid, pengusaha, bankir, sampai jurnalis. Mereka tanding sehari di fun games championships.

RANGGA MAHARDIKA, Jember
MALAM tahun baru lusa kemarin, banyak warga pada heboh merayakan. Namun pegiat bulu tangkis punya cara lain untuk merayakan tahun baru sekaligus Hari Jadi Kabupaten Jember ini. Bukan berpesta kembang api, namun kalangan olahraga ini pesta main badminton. Sampai dini hari!

Lawannya bervariasi. Dari wakil kepolisian muncul Ipda Heru Siswanto, dari politisi diwakili Yudi Hartono, dari kalangan perbankan ada Suwarna (BRI Cab Lumajang) dengan Badri, lalu ada pengusaha, bahkan mantan pelatih Persid Santoso Pribadi ikut turun ke Lapangan. Demikian juga kalangan akademisi dan jurnalis di Jember.

Perjuangan M. Ali Yasin Kuliah d Perguruan Tinggi



Setiap Libur Semester Menjadi Kuli Bangunan


Susah payah meraih gelar sarjana benar-benar dirasakan oleh M. Ali Yasin. Telahir dari keluarga kurang mampu,tak menyurutkan langkahnya untuk kuliah di strata satu IAIN Jember.

BAGUS SUPRIADI, Jember

SABTU (31/12) lalu, Yasin tampak sedang bekerja sebagai kuli bangunan di Perumahan Milenia, Kaliwates. Mahasiswa IAIN Jember itu memanfaatkan hari liburnya untuk bekerja. Sejak pertama kali kuliah sampai sekarang, semeter V.

Semangat untuk melanjutkan kuliah tertanam sejak lulus MAN 2 Jember. Namun, keterbatan ekonomi sempat membuatnya bingung. Apalagi,orang tuanya. "Kadanf orang tua bertengkar karena utang didepan saya. Jadi saya merasa tidak enak waktu itu," katanya.

Hampir setiap hari keluarganya ditagih utang. Yasin pun terpikir untuk membantu keluarganya. Saat itu, dia baru lulus sekolah. Ketika lulus sekolah, saya bilang ingin kerja apa saja, yang penting dapat uang," ujarnya.

Akhirnya, pria kelahiran 19 Juni 1995 tersebut pun bekerja sebagai kuli bangunan. Hasil jerih payahnya diberikan pada orang tua untuk membanyar utang. "Saat itu kerja selama satu bulan puasa hasil yang peroleh Rp 900 ribu," akunya.

Tak selesai disitu, Yasin lantas merantau ke Bali ikut bapaknya menjadi tukang parkir. Di sana dia juga menjadi juru parkir, meskipun tidak la,a. Dia segera balik lagi ke Jember saat masa pendaftaran kuliah dibuka. Tebaknya satu, ingin melanjutkan ke perguruan tinggi.

"Saya dikasih pilihan sama bapak, mau kuliah atau kerja. Saya pilih kuliah," ungkapnya.

Rabu, 01 Maret 2017

Kiprah WJPB, Komunitas Peduli Bencana di Jember



Misinya, Komitmen Tanggulangi Bencana secara Kultural


Potensi bencana banjir yang kerap menghantui sejumlah titik di wilayah Jember, mendorong sejumlah warga meleburkan dri ke dalam wadah yang mereka nami warga Jember Peduli Bencana (WJPB). Mereka memberikan edukas pada warga daerah rawan bencana, hingga penggalangan dan guna pencengahan dini. Di sini misi kemanusian lebih dikedepankam ketimbang bendera golongan.

KHAWAS AUSKARNI, Jember
ADA sekitar 37 wilayah Jember yang rentan terdampak bencana banjir. Memang, banyak wadah-wadah relawan yang setiap waktu siaga jika terjadi bencana. Namun, bendera golongan kerap melampaui upaya kemanusian yang mesti diemban. Karena itulah, beberapa tokoh mendirikan warga Jember Peduli Bencana (WJPB).

Mahmud Rizal, salah seorang penggasanya berita ilwal WPJB tercipta. Mulanya, pria yang menjabat sebagai Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapasiagaan BPBD Kenupaten Jember itu mengaku kerap menerima laporan dari BMKG tentang prediksi curah hujan.

Rafef Jainuri, Salah Satu Pendulang Mendali di Pencak Silat


Selalu Berwudu Sebelum Turun ke Arena Pertandingan Silat


Terhimpit cedera engkel tak lantas membuat Rafef Jainuri melempem. Usai mendapatkan medali emas di Popda Jawa Timur, pelajar XI SMA ini kembali mendulang medali emas di even popwil. Tak hanya itu, dia juga ditunjuk sebagai bagian dari kontingen Jawa Timur untuk sebagai di even Popnas tahun depan.

LINTANG ANIS BENA K, Jember

WAJAHNYA masih menampakkan kecerian maskipun baru saja menyelesaikan ujian akhir semester. Dengan langkah kaki yang sedikit terlatih, remaja pelajar SMA Muhammadiyah 3 Jember ini menghampiri kru Jawa Pos Radar Jember. "Maaf agak terlambat," ujarnya.

Remaja putra ini, Rafef Jainuri, bukan sekedar remaja biasa. Di balik sosoknya yang jangkung dan tegap, tersimpan potensi besar di cabang olahraga pencak silat. Dialah salah satu atlet yang mendulang medali di berbagai kejuaraan pencak silat. Yang terbaru adalah perolehan emas di dua even yaitu Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Jawa Timur dan pekan olahraga pelajar wilayah (popwil)

Selasa, 28 Februari 2017

Bripka Nurmansyah, Bintara Polisi Calon Doktor Hukum Universitas Jember


Demi Kuliah, Anak Istri IKut Nginep di Hotel

Brigadir Kepala Nurmansyah, anggota polisi Polres Banyuwangi ini punya tekad luar biasa di dunia pendidikan. Meski bintara, Nurmansyah kini mengejar gelar doktor hukum di Fakultas Hukum Universitas Jember

NARTO, Jember

BRIGADIR Kepala Nurmansyah, anggota polisi Polres Banyuwangi ini tak kenal lelah menuntut ilmu. Bripka Nurman, sapaan karibnya kini sedang menempuh kuliah S3 di program pascasarana Fakultas Hukum Universitas Jember (FH Unej). Bisa jadi, Bripka Nurman merupakan satu-satunya anggota polisi yang kuliah S-3 di Unej

Meski belum termasuk perwira di jajaran polisian, tidak berati membuat kendur semangat Bripka Nurman melanjutkan kuliah ke S-3. Itu malah membuat motivasi polisi berusia 34 tahun ini berlipat ganda.

Menurut alumnus SMAN 1 Glagah Banyuwangi itu, rencana kuliahnya sejalan dengan program Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Khususnya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di lingkungan Polri. Program itu mendapatakan sambutan Bripka Nurman dengan melanjutkan kuliah S3 untuk mengejar doktor ilmu hukum di Program pascasarjana FH Unej.

Dodik Darmawan; Penggemar Touring dan Pencinta Alam



Biasa Keliling Nusantra, 38 Hari Menuju Dua Negara


Touring dengan beesepeda motor di negeri orang bukan hal biasa. Selain perizinan yang sulit, tidak semua orang bisa melakukannya. Tatepi, Dodik Darmawan mampu melakukannya, mengelilingi Malaysia dan Brunei Darussalam.

BAGUS SAJIWO, Jember

POSTUR
tubuhnya tinggi. Badannya masih terlihat sehat. Pancaran wajahnya penuh semangat. Hobinya berpetualang menggunakan sepeda motor ke berbagai daerah, bahkan luar negeri. Mendekati gunung sudah biasa dia jalani sejak pelajar sampai sekarang.

Dialah Dodik Darmawan, pria kelahiran Jember 28 Februari 1972. Dodik adalah petualang yang telah berkunjung ke berbagai tempat menggunakan sepeda motor, baik sendiri, bersama keluarga, maupun komunitasnya. Berpetualang sudah dilakoninya sejak masih lajang. "Sejak dulu senang touring menggunakan sepeda motor. Selain hobi, juga untuk memperbanyak teman," katanya.

Sebelum bertugas di Kantor Pos Jember, Dodik sempat bertugas di Makasar, Sulawesi Selatan, sejak 1992. Baru kemudian pindah ke Jember pada 2003. Di Makasar, dia sudah melakukan petualangan ke sejumlah daerah.

Pada 2013 lalu,Ikatan Motor Pos Indonesia (IMPI) Jember mulai dibentuk. Hal itu membuat peluang bagi ayah enam anak itu untuk berpetualang makin terbuka lebar.